Tips rekomendasi asuransi kesehatan terbaik
Untuk merekomendasi dan memilih asuransi kesehatan terbaik 2016 hingga 2022, ada beberapa saran dari pakar keuangan yang bisa kamu terapkan. Tetapi yang paling penting adalah pilihlah asuransi yang terdaftar di OJK.
Berikut beberapa tips dalam memilih dan merekomendasi asuransi kesehatan terbaik.
1. Jaringan rumah sakit luas
Pilih polis yang memiliki jaringan rumah sakit yang merata. Utamanya yang berdekatan dengan tempat tinggal, kantor, atau memiliki preferensi dokter tertentu.
Pasalnya, jika rumah sakit nggak masuk dalam jaringan perusahaan asuransi yang kamu pilih, proteksinya nggak bisa digunakan, meskipun bisa tapi tidak maksimal.
Kalau kamu ingin manfaat yang lebih luas, kamu bisa memilih asuransi kesehatan internasional yang memiliki rekanan rumah sakit di luar negeri atau memberikan manfaat klaim ketika kamu dirawat di luar negeri.
Contohnya adalah rumah sakit rekanan Cigna yang sangat luas hingga lebih dari 3.000 provider.
2. Sistem cashless
Pilih sistem klaim secara cashless, sehingga kamu nggak perlu repot lagi menyiapkan dana terlebih dahulu, terlebih dalam kondisi darurat.
Dengan klaim secara cashless kamu cukup membawa kartu polis asuransi untuk ditunjukkan kepada pihak rumah sakit yang sudah bekerja sama.
Akan tetapi, bukan berarti sistem pembayaran reimbursement nggak baik ya. Hanya saja, sistem cashless biasanya jauh lebih praktis meski memang bikin premi lebih mahal.
3. Plafon dan premi seimbang
Cari asuransi kesehatan Indonesia yang menyediakan plafon dan premi seimbang. Maksudnya, jangan sampai premi yang dibayarkan nggak sebanding dengan limit atau plafon asuransi yang diberikan serta manfaat yang didapatkan.
Jika sudah memiliki BPJS Kesehatan, kamu bisa memilih premi yang lebih rendah dengan menggabungkan dua manfaatnya, antara BPJS Kesehatan dengan askes yang kamu miliki.
Pertimbangkan juga dengan besaran premi yang harus kamu bayarkan tiap bulannya. Idealnya, premi asuransi berkisar antara 5% hingga 10% dari total pendapatan per bulan.
Jika gaji kamu sebesar Rp 5 juta per bulan, artinya kamu bisa menyisihkan antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan, untuk tambahan askes lain selain BPJS Kesehatan.
4. Prioritaskan rawat inap
Biaya kesehatan yang paling mahal biasanya mencakup biaya rawat inap. Oleh karena itu, prioritaskan manfaat rawat inap terlebih dahulu.
Pasalnya, ada juga askes yang hanya mengcover rawat inap tanpa rawat jalan agar preminya bisa lebih terjangkau. Tapi, jika bujet kamu mencukupi untuk mendapatkan keduanya akan lebih baik lagi.
Jika kamu ingin mendapatkan manfaat tambahan, pilihlah manfaat tambahan yang menurut kamu penting dan sesuai kebutuhan, misalnya manfaat tambahan berupa asuransi melahirkan.
5. Skema limit yang menguntungkan
Pelajari limit perawatan atau plafon yang diberikan. Sebagai contoh, kamu bisa membandingkan dalam tabel berikut ini.
Dari tabel tersebut kamu bisa mempelajari perbedaan antara skema pertama dengan skema kedua.
Sebaiknya kamu memilih asuransi kesehatan dengan skema kedua yang nggak memberikan limit atau batasan untuk poin tertentu saja. Sehingga jika total limit yang diberikan masih ada, kamu tetap bisa mengklaimnya saat kamu sakit atau mengalami kecelakaan.
6. Masa tunggu singkat
Perhatikan juga masa tunggu penyakit yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Berbeda dengan BPJS Kesehatan yang nggak memiliki masa tunggu, sehingga penyakit bawaan atau penyakit yang sudah diderita pun bisa tercover.
Lain halnya dengan askes yang dikelola oleh pihak swasta. Ada ketentuan tentang masa tunggu penyakit. Penyakit kamu nggak bisa diklaim jika muncul atau terjadi pada saat masa tunggu.
Sebaliknya, jika masa tunggunya sudah lewat atau terlewati, barulah bisa mengklaim sesuai dengan penyakit yang diderita.
Tentu saja lagi-lagi akan berpengaruh terhadap premi yang harus kita bayarkan. Jadi, pastikan untuk memilih asuransi kesehatan terbaik dan murah dengan bijak mempertimbangkan banyak variabel yang ada dalam menentukan askes terbaik.
7. Premi asuransi kesehatan murni lebih terjangkau
Agar manfaat dari proteksi medis yang kita dapatkan lebih maksimal, sebaiknya pilih asuransi kesehatan murni terbaik. Sehingga dari harga premi asuransi kesehatan juga jadi lebih terjangkau.
Kembali lagi ke tujuan awal bahwa asuransi kesehatan adalah untuk memindahkan potensi kerugian finansial saat kita sakit atau mengalami kecelakaan.
Jadi, jangan digabungkan dengan manfaat lainnya seperti untuk tabungan masa depan, atau bahkan untuk tujuan investasi. Karena dari tujuannya saja sudah berbeda sehingga nggak akan mungkin bisa berjalan seiringan.
Jika kita sudah membagi premi antara asuransi dengan investasi, sudah pasti konsekuensi yang didapatkan adalah mengurangi manfaat dari asuransi itu sendiri. Dan perlu diketahui, kita nggak akan mendapatkan hasil investasi yang maksimal.
Selain tips-tips di atas, kamu juga bisa cek review kesehatan terkait sehingga kamu bisa tahu apakah produk asuransi kesehatan tersebut memang cocok untukmu.
No comments:
Post a Comment
kritik dan saran nya ,, saya tunggu ya :)